Senin, 07 Desember 2015

Teknologi dan Informasi dalam Kurikulum 2013

Penulis: Nadiyya Chaerunnisa (2225142210)
Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Abstrak
 Analisis ini bertujuan untuk mengetahui teknologi dan pendidikan yang bersinergi adalah hal yang ditekankan dalam Kurikulum 2013. Perkembangan dunia pendidikan tak dapat dipisahkan dengan pesatnya kemajuan teknologi. Melalui kemajuan tersebut, siswa diharap lebih mudah dalam belajar. Kurikulum baru berisi basis kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Guru dituntut banyak mencari tahu agar para siswa bisa dengan mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi. Hal ini juga berpengaruh dalam tugas peran guru dan siswa dalam sistem pembelajaran. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Peran guru sebagai pemberi informasi harus bergeser menjadi manajer pembelajaran dengan sejumlah peran-peran tertentu, karena guru bukan satu-satunya sumber informasi melainkan hanya salah satu sumber informasi. Selain itu, yang menjadi kendala terbesar adalah guru belum mampu merancang dan menghasilkan media pembelajaran yang berbasiskan teknologi informasi dan komunikasi untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

Pendahuluan
Kurikulum adalah seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Secara etimologis, kurikulum berasal dari istilah curriculum dimana dalam bahasa inggris, kurikulum adalah rencana pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin yaitu currere,kata currere memiliki banyak arti yaitu berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha untuk.
Pengertian kurikulum menurut definisi Kerr, J.F (1968) adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun berkelompok, baik disekolah maupun diluar sekolah. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dalam usaha menciptakan sistem perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang baik, proses panjang tersebut dibagi menjadi beberapa jenjang, berdasarkan perkembangan dan kebutuhan peserta didik. Setiap jenjang dirancang memiliki proses sesuai perkembangan dan kebutuhan peserta didik sehingga ketidakseimbangan antara input yang diberikan dan kapasitas pemrosesan dapat diminimalkan.
Sebagai konsekuensi dari penjenjangan ini, tujuan pendidikan harus dibagi-bagi menjadi tujuan antara. Pada dasarnya kurikulum merupakan perencanaan pembelajaran yang dirancang berdasarkan tujuan antara di atas. Proses perancangannya diawali dengan menentukan kompetensi lulusan (standar kompetensi lulusan). Hasilnya, kurikulum jenjang satuan pendidikan.
Kurikulum 2013 sering disebut juga dengan kurikulum berbasis karakter. Kurikulum ini merupakan kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kurikulum 2013 sendiri merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pada pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, dimana siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi. Kurikulum ini secara resmi menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang sudah diterapkan sejak 2006 lalu.

Perkembangan dunia pendidikan tak dapat dipisahkan dengan pesatnya kemajuan teknologi. Melalui kemajuan tersebut, siswa diharap lebih mudah dalam belajar. Untuk itu teknologi dan pendidikan yang bersinergi adalah hal yang di tekankan dalam Kurikulum 2013.

METODE PENELITIAN
Penulisan jurnal ini dilakukan dengan beberapa metode, di antaranya :
1. Metode deskripsi, yaitu memaparkan data-data yang diperoleh dari berbagai sumber.
2. Browsing internet, yaitu mencari serta mengambil data-data tentang suatu objek melalui internet.
3. Studi pustaka, yaitu mencari data serta mengambil data referensi dari buku-buku atau yang sejenisnya yang terkait dengan objek yang sedang dicari informasinya. Dalam metode yang ketiga ini, penulis menggunakan buku pegangan mahasiswa dalam perkuliahan Kurikulum dan Pembelajaran.
HASIL
Pasca diberlakukannya Kurikulum 2013, Pemerintah akhirnya memastikan peran guru TIK dalam implementasi Kurikulum 2013 dengan mengeluarkan Permendikbud No. 68 tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh menyatakan bahwa kurikulum baru lebih mengutamakan kepentingan para siswa agar menguasai teknologi. Rancangan kurikulum baru 2013 terus disosialisasi serta diuji publik oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
 Kurikulum baru berisi basis kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Guru dituntut banyak mencari tahu agar para siswa bisa dengan mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi.
Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu
1.      Siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru.
2.      Harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan guru.
3.      Guru harus memilikio pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencaqpai standar akademik.
Hal itu telah mengubah peran guru dan siswa dalam pembelajaran. Peran guru telah berubah dari:
1.      Sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, akhli materi, dan sumber segala jawaban, menjadi sebagai fasilitator pembelajaran, pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar;
2.      Dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran, menjadi lebih banyak memberikan lebih banyak alternatif dan tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran.
Sementara itu peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan yaitu:
1.       Dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam proses pembelajaran;
2.       Dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan dan berbagai pengetahuan;
3.       Dari pembelajaran sebagai aktiivitas individual (soliter) menjadi pembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain.
Semua hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap siswa memiliki kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Siswa memerlukan bimbingan baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Peran guru sebagai pemberi informasi harus bergeser menjadi manajer pembelajaran dengan sejumlah peran-peran tertentu, karena guru bukan satu-satunya sumber informasi melainkan hanya salah satu sumber informasi
PEMBAHASAN
Struktur kurikulum 2013 tidak mencantumkan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai mata pelajaran di sekolah dasar dan menengah. Berkenaan dengan akan diterapkannya kurikulum 2013, mata pelajaran TIK terintegrasi pada semua mata pelajaran. Artinya, meskipun tidak dicantumkan mata pelajaran TIK namun keterampilan menggunakan peralatan TIK mutlak digunakan untuk kelancaran proses pembelajaran. Keterampilan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dibutuhkan untuk melakukan individualisasi pembelajaran pada semua mata pelajaran. Jika kurikulum 2013 diterapkan maka semua kelas akan memiliki satu unit komputer untuk setiap siswa. Siswa akan mengeksplor pengetahuannya dari peralatan TIK.

Peranan guru dalam kurikulum 2013 adalah sebagai fasilitator yang membantu siswa memecahkan masalah belajar yang dialaminya. Guru membimbing siswa agar memiliki pengalaman langsung dalam pembelajaran melalui pembelajaran yang berbasis TIK.
Selain itu, kendala terbesar saat ini adalah guru belum mampu merancang dan menghasilkan media pembelajaran yang berbasiskan teknologi informasi dan komunikasi untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Sedangkan media yang dibutuhkan adalah media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK/ICT) yang memenuhi gaya belajar siswa, seperti media pembelajaran berbasis komputer, multimedia, animasi, audio video dan media pembelajaran berbasis website.
Hasil observasi pada beberapa sekolah menunjukkan bahwa kemampuan guru-guru saat ini belum memadai untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis TIK yang dimaksud. Selama ini guru-guru hanya mengandalkan ceramah, diskusi, praktik laboratorium dan kunjungan lapangan dalam proses pembelajaran. Padahal untuk penerapan kurikulum 2013 semua mata pelajaran sudah terintegrasi dengan TIK. Artinya siswa akan benar-benar merasa belajar langsung melalui eksperimen, demontrasi dan kunjungan lapangan namun mereka sesungguhnya berada pada ruang kelas. Siswa dapat merasakan sendiri belajar dengan melakukan sendiri menggunakan media pembelajaran atau bahan ajar yang berbasis TIK. Dengan mengklik satu tombol siswa seolah-oleh berada pada dunia nyata. Suasana belajar seperti itu yang dimaksudkan jika TIK terintegrasi pada semua mata pelajaran. Untuk menciptakan suasana seperti itu mutlak dibutuhkan media atau bahan ajar multimedia.
Berdasarkan visi dan misi Teknologi Pendidikan tersebut maka kaitannya Teknologi Pendidikan dengan sekolah-sekolah yang akan menerapkan kurikulum 2013 adalah bahwa Teknologi Pendidikan akan membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh sekolah. Salah satu langkah yang dapat diberikan adalah dengan mengembangkan bahan ajar multimedia pada setiap mata pelajaran.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pada Kurikulum 2013 ditekankan pada teknologi dan pendidikan yang bersinergi. Guru dituntut banyak mencari tahu agar para siswa bisa dengan mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi. Hal itu telah mengubah peran guru dan siswa dalam pembelajaran. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif.

DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet:
Ulfiarahmi. (2013). Teknologi Pendidikan pada Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia: https://ulfiarahmi.wordpress.com/2013/05/08/teknolog-pendidikan-pada-kurikulum-2013/. [7 Desember 2015].

Fajar, Ibnu. (2014). Permen 68 Tahun 2014 Mengatur Peran Guru TIK dalam Implementasi Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia: https://ibnufajar75.wordpress.com/2014/07/18/permen-68-tahun-2014-mengatur-peran-guru-tik-dalam-implementasi-kurikulum-2013/. [7 Desember 2015].

Mulyana, Aina. (2014). Peran Guru TIK dalam Kurikulum 2013 sesuai Permendikbud Nomor 68 Tahun 2014. [Online]. Tersedia: http://ainamulyana.blogspot.co.id/2014/07/peran-guru-tik-dalam-kurikulum-2013.html. [7 Desember 2015].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar