Senin, 07 Desember 2015

PEMBELAJARAN KLASIKAL DAN INDIVIDUAL

Pembelajaran Klasikal

Pada model ini guru mengajar sejumlah peserta didik, biasanya antara 30 sampai dengan 40 orang peserta didik di dalam sebuah ruangan. Para peserta didik memiliki kemampuan minimum untuk tingkat itu dan diasumsikan mempunyai minat dan kecepatan belajar yang relatif sama. Dengan kondisi seperti ini, kondisi belajar peserta didik secara individual baik menyangkut kecepatan belajar, dan minat belajar sukar untuk untuk diperhatiakan oleh guru.

Dalam hal ini kelas disusun berdasarkan asumsi bahwa siswa mempunyai kesamaan dalam minat kepentingan, kecakapan dan kecepatan belajar. Guru sangat berperan menjadi pusat sumber belajar (dominan), dan siswa umumnya bersifat pasif, dan hanya bersifat menerima. Namun demikian arti tradisional tidak mengandung arti selalu lebih jelek.
Strategi, Metode dan Teknik dalam Pembelajaran Klasikal
Strategi yang dipilih dalam pembelajaran ini adalah strategi pembelajaran klasikal dengan menggunakan metode ceramah dan metode tanya jawab. Serta teknik yang digunakan adalah teknik probing-prompting.
Strategi pembelajaran klasikal ini lebih terpusat pada guru atau pengajar, itulah sebabnya metode ceramah lebih dominan dipakai dalam strategi pembelajaran ini. Teknik probing-prompting diterapkan guna meningkatkan partisipasi dan aktivitas siswa, dalam teknik ini, metode tanya jawab sangat diutamakan. Karena dalam prakteknya, guru memancing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Guru memilih siswa secara acak untuk diberikan pertanyaan-pertanyaan tersebut sehingga siswa terdorong untuk tetap fokus kepada guru dan pertanyaanya.

Pembelajaran Individual

Model Pembelajaran Individual menawarkan solusi terhadap masalah peserta didik yang beraneka ragam tersebut. Pembelajaran individual memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan sendiri tempat, waktu, kapan dirinya merasa siap untuk menempuh ulangan atau ujian. Pembelajaran individual mempunyai beberapa ciri, sebagai berikut :
1.      Peserta didik belajar sesuai dengan kecepatannya masing – masing, tidak  pada kelasnya.
2.      Peserta didik belajar secara tuntas, karena peserta didik akan ujian jika mereka siap.
3.      Setiap unit yang dipelajari memuat tujuan pembelajaran khusus yang jelas.
4.      Keberhasilan peserta didik diukur berdasarkan sistem nilai mutlak. Ia berkompetisi dengan angka bukan dengan temannya.
  1. Lebih memberikan kesempatan siswa untuk menentukan kapan dan mengenai apa yang dipelajari dalam pengaturan waktu, tempat dan materi yang akan dipelajari.
  2. Belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing dan diberi kesempatan memilih cara belajarnya sendiri.
  3. Pengajarannya berpusat pada siswa .
  4. Setiap unit yang dipelajari memuat tujuan pengajaran khusus yang jelas dan kemampuan siswa pada akhir belajar diukur berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan itu.
  5. Penilaian keberhasilan siswa dilakukan dengan sistem nilai mutlak dan bukan sistem nilai relatif.
  6. Guru bertindak sebagai pembimbing atau fasilitator belajar dan bukan sebagai penulis.
  7. Diusahakan penggunaan multimedia.
  8. Hasil test kecuali untuk menentukan lulus atau tidak lulus, tetapi terutama digunakan sebagai pengecek kemampuan siswa.
Salah satu model pembelajaran individual yang sangat populer di kita beberapa waktu yang lalu adalah pembelajaran dengan modul. Modul adalah suatu paket pembelajaran yang memuat suatu unit konsep pembelajaran yang dapat dipelajari oleh peserta didik sendiri. 
Strategi, Metode dan Teknik dalam Pembelajaran Individual
Strategi yang dipilih dalam pembelajaran ini adalah strategi pembelajaran modul yaitu pembelajaran individual yang memungkinkan siswa menguasai bahan pelajaran unit demi unit. Modul ini digunakan dalam pendidikan yang berarti suatu paket pengajaran yang memuat satu unit konsep bahan pengajaran.
Pembelajaran ini menggunakan metode pengajaran individual. Metode ini dapat melayani perbedaan individual dari siswa seperti dalam gaya belajar, motivasi, kepribadian latar belakang pengetahuan dan sebagainya.

Teknik yang digunakan dalam pembelajaran ini yaitu teknik akselerasi dan teknik pengayaan. Pada teknik akselerasi, siswa yang pandai dapat maju terus, tanpa menunggu kawan lainnya. Pada teknik pengayaan, masih dikenal adanya kelas. Hanya kepada siswa yang lebih cepat belajarnya diberi program pengayaan, untuk menunggu temannya yang kurang pandai. Sedangkan bagi siswa yang lebih lambat belajar diberi program ulangan (program perbaikan). Program pengayaan dan perbaikan ini dapat berbentuk modul dan dapat dalam bentuk lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar