Minggu, 06 Desember 2015

KEARIFAN BUDAYA LOKAL

KEARIFAN BUDAYA LOKAL

Oleh Nadiyya Chaerunnisa


Kesenian adalah keahlian dan keterampilan manusia untuk menciptakan dan melahirkan hal-hal yang bernilai indah. Keindahan dalam kesenian mendapatkan apresiasi beragam dari rasa seni budaya tempat kesenian tersebut tumbuh dan berkembang.
Keindahan kesenian terdapat dalam bentuk keindahan suara, pandangan, dan perasaan. Kesenian yang mengahsilkan keindahan suara dapat dilihat dalam beberapa seni tarik suara, qiraat Al-Qur’an, musik, dan sebagainya. Kesenian yang memberikan keindahan pandangan yaitu dalam bentuk seni lukis, seni fotografi, arsitektur, dan sebagainya. Kesenian yang melibatkan keindahan perasaan dapat dilihat dalam seni lukis, music dan sebagainya.


Ketika aspek keindahan yang dihasilkan dari kegiatan kesenian tersebut terwakili dalam sejumlah ragam dan kegiatan kesenian di wilayah Banten. Rampak bedug atau ngadu bedug merupakan salah satu kesenian dari Banten, atau lebih tepatnya di kabupaten Pandeglang. Seni Rampak Bedug adalah peragaan keahlian untuk ketahanan dan seni dalam menabuh bedug. Bedug yang di abuh  sebanyak 8-16 buah dikombinasikan dengan tringgit atau bedug kecil.



Kesenian rampak bedug ini berawal dari adu bedug pada setiap malam takbir (Hari Raya) masyarakat memperlihatkan keahlian memainkan alat dan ketahanan tubuh dalam menabuh bedug, sehinga lambat laun berkembang menjadi suatu kesenian yang atraktif dan humoris.
Bahan dasar untuk membuat bedug terbuat dari bonggol kayu batang kelapa dan kulit kerbau yang sudah dikeringkan serta tali temali untuk mengikattempurung dan kulit kerbau unuk kulit gendangnya. Peralatan yang digunakan untuk suatu pertunjukan meliputo jenis 8-16 buah bedug (bedug besar), satu buah dolongdong, satu buah tilingting, dua buah anting, satu buah antuk.

Untuk penyesuaian kebutuhan pasar busana pemain lebih modern dari sebelumnya. Jumlah pemain 16-21 orang 8 perempuan dan 8 laki-laki bertugas menabuh bedug besar orang sambil menari. Sementara 5 orang menambuh dolongdong, tilingtit, anting dan  antuk berteriak untuk memberi semangat kepada para penari sehingga terkesan meriah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar