Senin, 07 Desember 2015

METODE PEMBELAJARAN

1. Metode Drill dan Metode Latihan
            Cepat mengingat, kemampuan mengingat kembali dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat lisan merupakan hal-hal yang perlu untuk “hafal”. Kemampuan-kemapuan demikian merupakan tujuan dari metode drill. Sedangkan, latihan diperlukan agar siswa terampil menyelsaikan soal-soal yang pengertian dan prosedur penyelesaianya sudah dipahami. Maka, hafal suatu materi dan prosedur matematika serta cepat dan cermat menggunakannya merupakan tujuan dari metode latihan dalam pengajaran matematika.
            Misalnya, materi matematikan yang diberikan di SLTP biasanya memerukan pengerjaan. Karena itu metode latihan banyak digunakan agar siswa-siswa cepat dan cermat mengerjakan soal-soal. Maka, metode latihan secara tertulis dapat diberikan di kelas dan sebagai tugas pekerjaan rumah. Drill mengenai fakta-fakta matematika , biasanya dapat dipakai agar siswa hafal dan lancer dalam operasi-operasi hitungan bilangan bulat, perpangkatan, perkalian dan lain-lain.
2. Metode Tanya Jawab
            Dengan menggunakan metode tanya jawab ini siswa menjadi lebih aktif. Sebab, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru harus mereka jawab. Atau siswa yang bertanya kepada guru jika ada sesuatu yang tidak ia pahami. Sebelum pertanyaan-pertanyaan di berikan, sebagai pengarahan guru memberikan bahan yang diajarkan tetapi masih terbatas pada hal-hal yang akan ditanyakan kepada guru nantinya.
            Agar siswa aktif mengikuti kegiatan belajar-mengajar denga metode tanya jawab, guru hendaknya berlaku sebgai berikut:
a.      Mengahargai jawaban, pertanyaan, keluhan, atau tindakan siswa bagaimanapun buruknnya.
b.      Menerima jawaban siswa lalu memeriksanya dengan mengajukan pertanyaan.
c.       Merangsang siswa untuk aktif berpartisipasi dengan menjawab pertanyaan, mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan lain-lain.
d.      Mengajukan pertanyaan kepada sasaran yang sesuai dengan keperluan.
e.      Bertindak atau bersikap seolah-olah belum tahu atau embuat kekelirua yang di sengaja.
f.        Mengajukan pertanyaan yang tinggi tarafnya.
3. Metode Penemuan
            Kata penemuan sebagai metode mengajar merupakan penemuan yang dilakukan oleh siswa. Dalam belajarnya siswa menemukan sendiri sesuatu hal yang baru. Ini tidka berarti hal yang ditemukannya itu benar-benar baru sebab sudah diketahui oleh orang lain. Tetapi, baru disini adalah baru bagi dirinya saja karena hal itu sudah dikenal orang. Pengajaran dengan metode penemuan diharpkan agar siswa benar-benar aktif belajar menemukan sendiri bahan yang dipelajarinya.

            Hal-hal baru bagi siswa yang diharapkan dapat ditemukannya itu dapat berupa konsep, teorema, rumus, pola, aturan, dan sejenisnya. Untuk dapat menemukan, mereka harus melakukan terkaan, dugaan, perkiraan, coba-coba, dan usaha lainnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar