Teknologi dan Informasi dalam
Kurikulum 2013
Penulis: Nadiyya Chaerunnisa
(2225142210)
Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Abstrak
Analisis ini bertujuan untuk
mengetahui teknologi dan pendidikan yang bersinergi adalah hal yang ditekankan
dalam Kurikulum 2013. Perkembangan dunia pendidikan tak dapat dipisahkan dengan
pesatnya kemajuan teknologi. Melalui kemajuan tersebut, siswa diharap lebih
mudah dalam belajar. Kurikulum baru berisi basis kompetensi dengan
pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Guru
dituntut banyak mencari tahu agar para siswa bisa dengan mudah mencari
informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi. Hal ini juga
berpengaruh dalam tugas peran guru dan siswa dalam sistem pembelajaran. Dalam
kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk
beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi
pembelajaran anak secara efektif. Peran guru sebagai pemberi informasi harus
bergeser menjadi manajer pembelajaran dengan sejumlah peran-peran tertentu,
karena guru bukan satu-satunya sumber informasi melainkan hanya salah satu
sumber informasi. Selain itu, yang menjadi kendala terbesar adalah guru belum
mampu merancang dan menghasilkan media pembelajaran yang berbasiskan teknologi
informasi dan komunikasi untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Pendahuluan
Kurikulum adalah seperangkat atau sistem rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas
belajar mengajar. Secara etimologis, kurikulum berasal dari istilah curriculum dimana
dalam bahasa inggris, kurikulum adalah rencana pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin yaitu currere,kata currere memiliki
banyak arti yaitu berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha
untuk.
Pengertian kurikulum menurut definisi Kerr, J.F (1968) adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan
secara individu ataupun berkelompok, baik disekolah maupun diluar sekolah. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pengertian
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dalam usaha menciptakan sistem perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian yang baik, proses panjang tersebut dibagi menjadi beberapa
jenjang, berdasarkan perkembangan dan kebutuhan peserta didik. Setiap jenjang
dirancang memiliki proses sesuai perkembangan dan kebutuhan peserta didik
sehingga ketidakseimbangan antara input yang diberikan dan kapasitas pemrosesan
dapat diminimalkan.
Sebagai konsekuensi dari
penjenjangan ini, tujuan pendidikan harus dibagi-bagi menjadi tujuan antara.
Pada dasarnya kurikulum merupakan perencanaan pembelajaran yang dirancang
berdasarkan tujuan antara di atas. Proses perancangannya diawali dengan
menentukan kompetensi lulusan (standar kompetensi lulusan). Hasilnya, kurikulum
jenjang satuan pendidikan.
Kurikulum
2013 sering
disebut juga dengan kurikulum berbasis karakter. Kurikulum ini merupakan
kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kurikulum 2013 sendiri
merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pada pemahaman, skill, dan
pendidikan berkarakter, dimana siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif
dalam proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan sikap
disiplin yang tinggi. Kurikulum ini secara resmi menggantikan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan yang sudah diterapkan sejak 2006 lalu.
Perkembangan dunia pendidikan tak dapat dipisahkan dengan
pesatnya kemajuan teknologi. Melalui kemajuan tersebut, siswa diharap lebih
mudah dalam belajar. Untuk itu teknologi dan pendidikan yang bersinergi adalah
hal yang di tekankan dalam Kurikulum 2013.
METODE PENELITIAN
Penulisan
jurnal ini dilakukan dengan beberapa metode, di antaranya :
1. Metode deskripsi, yaitu memaparkan data-data yang diperoleh dari
berbagai sumber.
2. Browsing
internet, yaitu mencari serta mengambil data-data tentang suatu objek melalui
internet.
3. Studi pustaka, yaitu mencari data serta mengambil data referensi dari
buku-buku atau yang sejenisnya yang terkait dengan objek yang sedang dicari
informasinya. Dalam metode yang ketiga ini, penulis menggunakan buku pegangan
mahasiswa dalam perkuliahan Kurikulum dan Pembelajaran.
HASIL
Pasca diberlakukannya Kurikulum
2013, Pemerintah akhirnya memastikan peran guru TIK dalam implementasi
Kurikulum 2013 dengan mengeluarkan Permendikbud
No. 68 tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam
Implementasi Kurikulum 2013.
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh menyatakan bahwa kurikulum baru lebih
mengutamakan kepentingan para siswa agar menguasai teknologi. Rancangan
kurikulum baru 2013 terus disosialisasi serta diuji publik oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Kurikulum
baru berisi basis kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. Guru dituntut banyak mencari tahu agar para
siswa bisa dengan mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan
teknologi.
Untuk
dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang
harus diwujudkan yaitu
1. Siswa
dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam
kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru.
2. Harus
tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa
dan guru.
3. Guru
harus memilikio pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan
sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencaqpai standar akademik.
Hal itu telah mengubah
peran guru dan siswa dalam pembelajaran. Peran guru telah berubah dari:
1.
Sebagai penyampai pengetahuan, sumber
utama informasi, akhli materi, dan sumber segala jawaban, menjadi sebagai
fasilitator pembelajaran, pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan, dan
mitra belajar;
2.
Dari mengendalikan dan mengarahkan semua
aspek pembelajaran, menjadi lebih banyak memberikan lebih banyak alternatif dan
tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran.
Sementara itu peran
siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan yaitu:
1.
Dari penerima informasi yang pasif
menjadi partisipan aktif dalam proses pembelajaran;
2.
Dari mengungkapkan kembali pengetahuan
menjadi menghasilkan dan berbagai pengetahuan;
3.
Dari pembelajaran sebagai aktiivitas
individual (soliter) menjadi pembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain.
Semua hal itu tidak
akan terjadi dengan sendirinya karena setiap siswa memiliki kondisi yang
berbeda antara satu dengan lainnya. Siswa memerlukan bimbingan baik dari guru
maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan dukungan
TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus menguasai
seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi
pembelajaran anak secara efektif. Peran guru sebagai pemberi informasi harus
bergeser menjadi manajer pembelajaran dengan sejumlah peran-peran tertentu,
karena guru bukan satu-satunya sumber informasi melainkan hanya salah satu
sumber informasi
PEMBAHASAN
Struktur kurikulum 2013 tidak
mencantumkan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai
mata pelajaran di sekolah dasar dan menengah. Berkenaan dengan akan
diterapkannya kurikulum 2013, mata pelajaran TIK terintegrasi pada semua mata
pelajaran. Artinya, meskipun tidak dicantumkan mata pelajaran TIK namun keterampilan menggunakan
peralatan TIK mutlak digunakan untuk kelancaran proses pembelajaran. Keterampilan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dibutuhkan untuk melakukan
individualisasi pembelajaran pada semua mata pelajaran. Jika kurikulum 2013
diterapkan maka semua kelas akan memiliki satu unit komputer untuk setiap
siswa. Siswa akan mengeksplor pengetahuannya dari peralatan TIK.
Peranan guru dalam kurikulum 2013 adalah sebagai fasilitator yang membantu
siswa memecahkan masalah belajar yang dialaminya. Guru membimbing siswa agar
memiliki pengalaman langsung dalam pembelajaran melalui pembelajaran yang
berbasis TIK.
Selain
itu, kendala terbesar saat ini adalah guru belum mampu merancang dan
menghasilkan media pembelajaran yang berbasiskan teknologi informasi dan
komunikasi untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Sedangkan media yang
dibutuhkan adalah media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan
komunikasi (TIK/ICT) yang memenuhi gaya belajar siswa, seperti media
pembelajaran berbasis komputer, multimedia, animasi, audio video dan media
pembelajaran berbasis website.
Hasil
observasi pada beberapa sekolah menunjukkan bahwa kemampuan guru-guru saat ini
belum memadai untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis TIK yang dimaksud.
Selama ini guru-guru hanya mengandalkan ceramah, diskusi, praktik laboratorium
dan kunjungan lapangan dalam proses pembelajaran. Padahal untuk penerapan
kurikulum 2013 semua mata pelajaran sudah terintegrasi dengan TIK. Artinya
siswa akan benar-benar merasa belajar langsung melalui eksperimen, demontrasi
dan kunjungan lapangan namun mereka sesungguhnya berada pada ruang kelas. Siswa
dapat merasakan sendiri belajar dengan melakukan sendiri menggunakan media pembelajaran
atau bahan ajar yang berbasis TIK. Dengan mengklik satu tombol siswa
seolah-oleh berada pada dunia nyata. Suasana belajar seperti itu yang
dimaksudkan jika TIK terintegrasi pada semua mata pelajaran. Untuk menciptakan
suasana seperti itu mutlak dibutuhkan media atau bahan ajar multimedia.
Berdasarkan
visi dan misi Teknologi Pendidikan tersebut maka kaitannya Teknologi Pendidikan
dengan sekolah-sekolah yang akan menerapkan kurikulum 2013 adalah bahwa
Teknologi Pendidikan akan membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh
sekolah. Salah satu langkah yang dapat diberikan adalah dengan mengembangkan
bahan ajar multimedia pada setiap mata pelajaran.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil analisis di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pada Kurikulum 2013
ditekankan pada teknologi dan pendidikan yang bersinergi. Guru dituntut banyak
mencari tahu agar para siswa bisa dengan mudah mencari informasi dengan bebas
melalui perkembangan teknologi. Hal itu telah mengubah peran guru dan
siswa dalam pembelajaran. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat
penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah
kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet:
Ulfiarahmi. (2013). Teknologi Pendidikan pada Kurikulum 2013. [Online].
Tersedia: https://ulfiarahmi.wordpress.com/2013/05/08/teknolog-pendidikan-pada-kurikulum-2013/.
[7 Desember 2015].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar