A.
Kalimat Pernyataan
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita selalu dihadapkan pada berbagai persoalan yang
memerlukan penyelesaian. Untuk menghadapi permasalahan ini diperlukan pemikiran
dengan dasar-dasar yang ada dan bersifat logis.
Logika
adalah salah satu alat yang sangat membantu masalah ini berpikir secara logis
akan bersifat benar, sehingga dapat membantu untuk terhindar dari berbuat
kesalahan. Lebih-lebih dalam matematika yang semua persoalannya baik pernyataan
maupun definisi-definisi dan teorema-teorema harus ditanggapi berdasarkan
logika.
Untuk
selanjutnya, istilah pernyataan dan bukan pernyataan yang menjadi dasar dalam
logika matematika satu sama lainnya dibedakan dengan kalimat-kalimat biasa.
Pernyataan adalah kalimat matematika yang sudah jelas, yang sudah pasti benarnya
atau salahnya dan tidak mempunyai dua arti. Sedangkan lawannya adalah bukan
pernyataan, yaitu kalimat yang belum mempunyai kepastian benar atau salah,
masih kabur, yang kadang-kadang dapat berupa perintah, pertanyaan, atau berupa kalimat
yang belum lengkap dan bermakna ganda.
Kalimat-kalimat
pernyataan dibedakan pula atas pernyataan tunggal dan pernyataan majemuk.
Pernyataan tunggal adalah pernyataan sederhana yang hanya terdiri dari satu
kalimat, dan tidak mengandung suatu pernyataan lain sebagai komponen atau
komponen bagiannya. Sebaliknya pernyataan majemuk adalah pernyataan yang
mengandung pernyataan lain sebagai komponennya.
Karena
setiap pernyataan hanyalah benar atau salah, maka semua kepada setiap
pernyataan itu diberikan nilai kebenaran, yaitu benar (B) dan salah (S). Dalam
hal ini nilai kebenaran itu mencakup pula nilai kebenaran pernyataan tunggal
maupun pernyataan majemuk.
Contoh
kalimat pernyataan yang benar:
1. Jakarta
adalah ibu kota negara Republik Indonesia
2. 3
+ 9 = 12
3. Jika
x = 4, maka 2x = 8
4. Semua
manusia akan mati
5. Himpunan
kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan
Contoh
kalimat pernyataan yang salah:
1.Udara
adalah benda padat
2.x
– y = y – x; x ≠ y
3.4
+ 9 < 7
4.Setiap
bilangan prima adalah ganjil
5.Log
(a + b) = log a + log b
Contoh
bukan kalimat pernyataan:
1. Salinlah
contoh ini!
2. Semoga
Anda lulus ujian.
3. x
+ 7 = 10
4. x2 + 2x – 15 = 0
5. a
+ b > 9
B.
Kalimat Terbuka
Sekarang
kita tinjau kalimat berikut :
1.
Seseorang memakai celana
2. + 3 = 9
3.
y, anggota bilangan asli yang ganjil
Dalam matematika ketiga kalimat
diatas disebut kalimat terbuka yang masing-masing mengandung variabel. Akibat
memuat variabel-variabel, maka ke 3 kalimat itu tidak dapat ditentukan nilai
kebenarannya. Karena kalimat-kalimat itu tidak mempunyai kalimat kebenaran
berarti bukanlah pernyataan ( kalimat tertutup).
Sebuah
kalimat terbuka dapat menjadi suatu kalimat tertutup setelah variabelnya
diganti konstanta yang merupakan anggota dari himpunan semesta penggantinya dan
memerlukan adanya rangkaian kalimat yang bermakna.
Contoh
: seseorang memakai kerudung diganti
menjadi Dini memakai kerudung.
Tetapi
berbeda dan tidak bermakna jika seseorang diganti menjadi handphone memakai
kerudung
C.
Notasi Kalimat Terbuka
Suatu kalimat terbuka dalam
bentuk-bentuk aljabar adakalanya memuat 1 variable ada kalanya pula memuat 2
variabel. Misalnya :
1.3x
+ 2 = 6
2.x2
+ x – 12 = 0
3.x
+ 2y = 20
Kalimat
terbuka dengan 1 variabel misalnya x dinotasikan sebagai p(x), q(x), dan
sebagainya. Sedangkan kalimat terbuka dengan 2 variabel misalnya variabel x dan
y dinotasikan dengan p(x,y), q(x,y), dan sebagainya.
D.
Variabel dan Konstanta
Dalam
kalimat terbuka kita mengenal 2 jenis lambang , yaitu variabel dan konstanta.
Konstanta adalah sesuatu yang sifatnya menunjukan sudah jelas, dapat menunjukan
suatu hal tertentu yang sudah jelas, misalnya : orang, bilangan, mahluk hidup
lainnya, benda, dan sebagainya. Adapun contoh konkret dari konstanta , misalnya
nama orang : Ali, Oki, Yayan, nama gunung : Semeru, Krakatau, nama sungai :
citarum, musi, dan sebagainya.
Variabel
dalam suatu kalimat terbuka disebut pula peubah ialah suatu lambang yang
sifatnya berlaku umum dan dapat diganti oleh lambang setiap anggota himpunan
semesta. Jadi variabel sifatnya masih sebagai belum jelas, misalnya, ini, anu,
iya, x, y dan sebagainya.
E.
Penyelesaian dan Himpunan Penyelesaian
Selanjutnya,
kita tinjau dua contoh kalimat-kalimat matematika sebagai berikut:
1.x
– 4 = 7, x bilangan cacah
2.y
+ 5 < 10, y bilangan cacah
Apabila
kita perhatikan kembali kedua contoh diatas tadi, ternyata dalam kalimat
terbuka yang pertama x – 4 = 7, hanya ada satu konstanta yang merupakan anggota
dari himpunan itu menjadi pernyataan yang benar, yaitu 11. Sedangkan selain
dari itu, kalimat terbuka itu menjadi pernyataan yang salah. Tetapi, dalam
contoh kalimat terbuka yang kedua y + 5 < 10, konstanta pengganti variabel y
yang menyebabkan pernyataan benar tidak hanya satu, melainkan ada konstanta
lainnya yang merupakan anggota semesta penggantinya.
Himpunan
konstanta dari himpunan semesta penggantinya yang mengakibatkan kalimat
matematika terbuka itu menjadi pernyataan yang benar disebut himpunan penyelesaian atau himpunan jawab kalimat terbuka itu. Misalnya
:
1.himpunan
penyelesaian x – 4 = 7 ialah {11}
2.himpunan
penyelesaian y + 5 < 10, y ∈ bilangan cacah ialah
{0,1,2,3,4}
3.himpunan
penyelesaian x2 = 9, ialah {3,-3}
4.himpunan
penyelesaian y ≥ 3, ialah himpunan yang anggotanya banyak sekali.
Tetapi bila y itu terbatas dalam S = {y / y ∈
A, y < 10}, A = {bilangan asli} dan S
merupakan himpunan semesta penggantinya,
maka himpunan penyelesaiannya ialah
{3,4,5,6,7,8,9}
5.himpunan
penyelesaian kalimat p(x) ditulis {x / p(x)}.
Adanya himpunan
penyelesaian untuk kalimat terbuka sangat tergantung pada himpunan semesta
penggantinya.
Misalnya x + 3 = 3.
Bila himpunan semesta penggantinya adalah himpunan bilangan bulat maka himpunan
penyelesaiannya adalah {} tetapi bila himpunan semesta penggantinya adalah
himpunan bilangan asli maka himpunan penyelesaiannya adalah {}.
Himpunan
penyelesaian suatu kalimat terbuka dengan dua variabel kadang-kadang himpunan
semestanya berlainan tetapi umumnya sama. Adapun penyelesaian suatu kalimat
terbuka dengan dua variabel adalah pasangan konstanta. Sehingga, apabila
dipergunakan untuk menggantikan variabel-variabel kalimat terbuka akan
menghasilkan pernyataan yang mempunyai nilai kebenaran yang benar.
Contoh
:
2x
+ y = 22
Maka,
pasangan berurutan (1,5) merupakan penyelesaian sebab 2.1 + 4.5 = 22. Merupakan
pernyataan yang benar, tetapi pasangan (5,1) bukanlah penyelesaian, sebab 2.5 +
4.1 = 22 merupakan pernyataan yang salah.
Jadi,
himpunan semua pasangan konstanta yang memenuhi variabel-variabel suatu kalimat
terbuka sehingga menjadi pernyataan-pernyataan yang benar disebut himpunan
penyelesaian kalimat terbuka tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar