Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Prinsip-prinsip yang akan digunakan
dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah
atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, dapat
menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari
atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam
implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi
penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di
lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali
prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum.
Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum:
·
Anggapan kebenaran utuh atau menyeluruh (Whole
Truth)
Merupakan fakta, konsep, dan
prinsip yang diperoleh dan telah diuji dalam penelitian yang ketat dan berulang
sehingga bisa dibuat generalisasi dan bisa berlakukan di tempat yang berbeda. Tipe
ini tidak akan mendapat tantangan atau kritik karena sudah yakin oleh
orang-orang yang terlibat dalam pengembangan kurikulum
·
Anggapan kebenaran parsial (Partial Truth)
Merupakan suatu fakta, konsep,
dan prinsip yang sudah terbukti efektif dalam banyak kasus tapi sifatnya masih
belum bisa digeneralisasikan. Karena dianggap baik dan bermanfaat tipe prinsip
ini bisa digunakan, namun dalam penggunaannya bisanya masih mengundang pro dan
kontra.
·
Anggapan kebenaran yang masih memerlukan pembuktian
(hypothesis)
Merupakan
asumsi kerja atau prinsip yang bersifat tentative. Prinsip ini muncul dari
hasil deliberasi, judgement dan pemikiran akal sehat.
Macam-macam prinsip pengembangan kurikulum:
·
Prinsip Umum:
Prinsip yang harus
diperhatikan untuk dimiliki oleh kurikulum sebagai totalitas dari gabungan komponen-komponen
yang membangunnya.
·
Prinsip khusus:
Mengembangankan komponen tujuan, prinsip untuk
mengembangkan komponen isi kurikulum, dan prinsip-prinsi untuk mengembangkan
komponen-komponen kurikulum lainnya.
Prinsip umum meliputi:
1. Prinsip Relevansi/kesesuaian
o
Relevansi Eksternal artinya bahwa kurikulum
harus sesuia dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat bauk pada masa kini
maupun masa yang akan datang.
o
Relevansi Internal yaitu kesesuaian antara
komponen kurikulum itu sendiri.
2. Prinsip Fleksibilitas
Yaitu bahwa kurikulum harus lentur tidak kaku terutama dalam
pelaksanaan pembelajaran. Dalam kurikulum harus terdapat suatu sistem tertentu
yang mampu memberikan alternatif dalam pencapaian tujuan melalui berbagai
metode atau cara-cara tertentu yang sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu.
3. Prinsip Kontinuitas
Kurikulum dikembangkan secara berkesinambungan meliputi
kesinambungan antarkelas mauoun antarjenjang pendidikan. tujuannya agar proses
pembelajaran siswa bisa maju secara sistematis.
4. Prinsip Praktis atau Efisiensi
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan aplikabilitas
di lapangan. Kurikulum harus bisa diterapkan dalam praktek pendidikan sesuai
dengan situasi dan kondisi tertentu.
5. Prinsip Efektivitas
Merajuk pada pengertian bahwa kurikuum selalu berorientasi
pada tujuan. Kejelasan tujuan akan mengarahkan dalam pemilihan dan penentuan
isi, metode, dan sistem evaluasi, serta model konsep kurikulum apa yang akan
digunakan.
Prinsip khusus
meliputi:
1. Prinsip yang berkenaan dengan tujuan
pendidikan
Tujuan pendidikan mncakup
tujuan yang bersifat umum dan khusus, perumusan tujuan pendidikan bersumber
pada:
a.
Ketentuan dan kebijakan pemerintah
b.
Survei mengenai persepsi orang
tua/masyarakat tentang kebutuhan mereka
c.
Survei tentang pandanganpara ahli dalam
bidang-bidang tertentu
d.
Survei tentang manpower (sumber daya
manusia)
e.
Pengalaman negara lain dalam masalah yang
sama
f.
Penelitian
2. Prinsip yang berkenaan dengan isi
kurikulum
Ada beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan untuk
menentukan isi kurikulum, yaitu:
a.
Perlu penjabaran tujuan pendidikan dalam
perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana
b.
Isi bahan pelajaran harus meliputi segi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan
c.
Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan
yang logis dan sistematis
3. Prinsip yang berkenaan dengan proses
pembelajaran
Untuk menentukan kegiatan proses belajar mengajar apa
yang akan digunakan gendaknya memperhatikan hal-hal berikut:
a.
Apakah metode/teknik belajar mengajar yang
digunakan cocok untuk mengajarkan bahan pelajaran?
b.
Apakah metode/teknik tersebut memberikan
kegiatan yang bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa?
c.
Apakah metode/teknik tersebut dapat
memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat?
d.
Apakah metode/teknik tersebut dapat
menciptakan kegiatan untuk mencapai tujuan kognitif, afektif, dan psikomtor?
e.
Dll.
4. Prisip yang berkenaan dengan media
dan alat pembelajaran
a.
Alat/media apa yang diperlukan? Apakah
semuanya sudah tersedia? Bila alat tersebut tidak ada, apakah ada penggantinya?
b.
Kalau ada yang harus dibuat, hendaknya
memperhatika bagaimana membuatnya, siapa yang membuat, pembiayaannya, serta
waktu pembuatannya.
c.
Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan
pembelajaran, apakah dalam bentuk modul, paket belajar, dan lain-lain?
d.
Bagaimana pengintergrasiannya dalam
keseluruhan kegiatan belajar?
5. Prinsip yang berkenaan
dengan penilaian
a.
Merencanakan alat penilaian
b.
Menyusun alat penilaian
c.
Pengelolaan hasil penilaian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar