1. Metode Drill dan Metode Latihan
Cepat
mengingat, kemampuan mengingat kembali dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat
lisan merupakan hal-hal yang perlu untuk “hafal”. Kemampuan-kemapuan demikian
merupakan tujuan dari metode drill. Sedangkan, latihan diperlukan agar siswa
terampil menyelsaikan soal-soal yang pengertian dan prosedur penyelesaianya
sudah dipahami. Maka, hafal suatu materi dan prosedur matematika serta cepat
dan cermat menggunakannya merupakan tujuan dari metode latihan dalam pengajaran
matematika.
Misalnya,
materi matematikan yang diberikan di SLTP biasanya memerukan pengerjaan. Karena
itu metode latihan banyak digunakan agar siswa-siswa cepat dan cermat
mengerjakan soal-soal. Maka, metode latihan secara tertulis dapat diberikan di
kelas dan sebagai tugas pekerjaan rumah. Drill mengenai fakta-fakta matematika
, biasanya dapat dipakai agar siswa hafal dan lancer dalam operasi-operasi
hitungan bilangan bulat, perpangkatan, perkalian dan lain-lain.
2. Metode Tanya Jawab
Dengan
menggunakan metode tanya jawab ini siswa menjadi lebih aktif. Sebab,
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru harus mereka jawab. Atau siswa yang
bertanya kepada guru jika ada sesuatu yang tidak ia pahami. Sebelum
pertanyaan-pertanyaan di berikan, sebagai pengarahan guru memberikan bahan yang
diajarkan tetapi masih terbatas pada hal-hal yang akan ditanyakan kepada guru
nantinya.
Agar
siswa aktif mengikuti kegiatan belajar-mengajar denga metode tanya jawab, guru
hendaknya berlaku sebgai berikut:
a. Mengahargai
jawaban, pertanyaan, keluhan, atau tindakan siswa bagaimanapun buruknnya.
b. Menerima
jawaban siswa lalu memeriksanya dengan mengajukan pertanyaan.
c. Merangsang
siswa untuk aktif berpartisipasi dengan menjawab pertanyaan, mengajukan
pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan lain-lain.
d. Mengajukan
pertanyaan kepada sasaran yang sesuai dengan keperluan.
e. Bertindak
atau bersikap seolah-olah belum tahu atau embuat kekelirua yang di sengaja.
f.
Mengajukan pertanyaan yang tinggi tarafnya.
3. Metode Penemuan
Kata
penemuan sebagai metode mengajar merupakan penemuan yang dilakukan oleh siswa.
Dalam belajarnya siswa menemukan sendiri sesuatu hal yang baru. Ini tidka
berarti hal yang ditemukannya itu benar-benar baru sebab sudah diketahui oleh
orang lain. Tetapi, baru disini adalah baru bagi dirinya saja karena hal itu
sudah dikenal orang. Pengajaran dengan metode penemuan diharpkan agar siswa
benar-benar aktif belajar menemukan sendiri bahan yang dipelajarinya.
Hal-hal
baru bagi siswa yang diharapkan dapat ditemukannya itu dapat berupa konsep,
teorema, rumus, pola, aturan, dan sejenisnya. Untuk dapat menemukan, mereka
harus melakukan terkaan, dugaan, perkiraan, coba-coba, dan usaha lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar